Andaikan aku ditempatkan menjadi guru disuku terasing


Tamat SMK tahun 2018, ada keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Tapi Tuhan tidak mentakdirkannya. Ketika itu, kalaulah ditakdirkan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan, mungkin program studi atau jurusan yang diambil ada program studi yg mengarah ke pendidikan, karena ada niat untuk menjadi seorang guru. Tapi Allah berkehendak lain, makhluk bisa berencana tapi Allah lah pengatur alam semesta.

 
Alhasil seiring berjalannya waktu, Cita-cita masih tertancap didalam hati, keinginan untuk belajar masih ada didalam diri. Pada tahun 2022, Allah mentakdirkan aku untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Kampus yg menjadi pilihan untuk melanjutkan pendidikan adalah Institut Agama IsIam Tafaqquh Fiddin Dumai. Salah satu kampus ternama yg ada di kota Dumai. Aku memilih program studi Pendidikan Agama Islam, program studi yg aku pilih kalau seandainya aku ditakdirkan untuk lanjut kuliah dikala tamat dari SMK dahulu. Keinginan untuk menjadi guru masih ada didalam hati, makanya program studi PAI(Pendidikan Agama Islam) menjadi pilihan dalam melanjutkan studi.

 
Sempat kepikiran, bagaimana seandainya nanti kalau aku sudah tamat kuliah, aku menjadi guru, kemudian aku ditempatkan didaerah Pedalaman, yang jauh dari keramaian dan lainnya. Apakah aku masih mau menjadi guru? Atau aku masih mau menjadi guru, tapi mengutuk" Orang yg menempatkan aku didaerah pedalaman, karena tidak tahan dengan kehidupan didaerah pedalaman. Hahah.

 
Dulu aku pernah membaca novel, yg diterbitkan oleh Tere Liye, novel tentang serial anak nusantara. Pada serial ini  terbagi menjadi beberapa buku, yg berbeda judul, masing" Judul menceritakan seseorang anak yg berbeda tapi berasal dari keluarga yang sama. Novel ini menceritakan bagaimana pertumbuhan atau kehidupan seorang anak dari kecil hingga ia menjadi orang yang sukses. Mereka itu berasal dari daerah pedalaman (aku lupa daerah pedalaman di pulau mana, tapi intinya daerah pedalaman).

 
Tetapi bukan tokoh utama dari novel itu yg ingin aku ceritakan. Ada salah satu tokoh yg menginspirasi aku, agar aku bisa kuat dalam mengejar apa yang aku impikan. Tokoh itu aku lupa namanya, tetapi disana dia memainkan peran sebagai seorang guru. Seorang guru honorer yang sudah mengajar sangat lama, tetapi tidak pernah diangkat menjadi PNS. Mengajar dengan berbekalkan peralatan yang serba kekurangan tetapi dia mampu membuat anak didiknya menjadi antusias dalam belajar, mengajar dengan kondisi sekolah yang ala kadarnya, tetapi dia tetap semangat dalam mengajar, mengajar dengan gaji yang sangat" Minim yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Tetapi itu semua tidak membuat dirinya mundur untuk membuat anak" Yang ada didaerah itu untuk menjadi anak yang pintar, anak yang cerdas dan sebagainya. Dia selalu berusaha membersihkan pikiran orang" Yg ada didaerah itu, yang menganggap bahwasanya pendidikan itu tidak penting, percuma capek" Sekolah toh nanti kalau udah besar cuman jadi seorang petani atau pekerjaan" Daerah itu nantinya.

 
Guru adalah salah satu profesi yang sangat mulia, yang sangat bermanfaat, yang sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan ini. Apapun profesi yang ada didunia ini, sehebat apapun seseorang dalam profesinya, itu semua pasti berasal dari guru, ada guru yang membuatnya bisa menjadi hebat dalam profesinya.  

Kalau seandainya nanti aku menjadi guru, kemudian aku ditempatkan didaerah pedalaman, mungkin aku akan menerimanya, mencoba untuk bisa beradaptasi didaerah tersebut. Mencoba untuk mendidik anak-anak yang ada disana, agar bisa menjadi orang-orang hebat, menjadi orang" Sukses kedepannya. Kebanggaan seorang guru adalah ketika anak didiknya sudah menjadi orang yang sukses. Apabila dibayangkan, kalau nanti aku mendidik orang" Yang ada didaerah pedalaman, kemudian dia tumbuh besar menjadi orang yang hebat, maka tak bisa dibayangkan bagaimana rasa bahagia yg dirasakan karena anak didik kita menjadi orang sukses.

Mungkin itu ada sedikit yang bisa aku sharing meskipun tidak sesuai dengan request an, hahah. Tapi setidaknya aku bisa sedikit menceritakan apa yg pernah aku pikirkan. Kurang lebih mohon dimaafkan. Thanks, See You... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Guru

Bertutur Kata yang Baik