Bertutur Kata yang Baik
Allah berfirman :
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
Artinya : Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam. (Q.S Al-Anbiya : 107)
Pada ayat diatas ada kata “Rahmatan Lil ‘Alamin” , sebuah istilah yang mungkin sering kita dengar, yang biasa digunakan oleh para muballigh atau para ustadz ketika sedang menyampaikan materi kajiannya. Istilah ini selalu digunakan untuk memerintahkan umat islam yang ada agar bisa menjadi umat islam yang “Rahmatan Lil ‘Alamin". Apa itu “Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin”?, maksud dari istilah itulah adalah islam yang kehadirannya mampu menghadirkan kasih sayang dan kedamaian bagi manusia maupun alam semesta ini. Hal ini sesuai dengan bunyi ayat al-quran diatas yang telah Allah wahyukan kepada nabi Muhammad.
Didalam agama islam diajarkan bahwasanya setiap manusia harus memiliki rasa kasih sayang kepada sesame manusia, hewan, tumbuhan dan seluruh hal yang ada pada alam semesta ini.
Dan diantara bentuk ajaran tentang kasih sayang tersebut adalah bertutur kata yang baik. Bertutur kata yang baik artinya berbicara menggunakan kata-kata yang baik, kata-kata yang tidak membuat seseorang tersinggung atau sakit hati atas perkataan yang dilontarkannya. Didalam al-quran Allah yang artinya : “Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia”(Q.S Al-Baqarah : 83)
Didalam ayat al-quran yang lain, Allah juga menegaskan kepada orang-orang yang beriman untuk berkata-kata yang baik, baik itu sesame muslim ataupun tidak. Allah berfirman :
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
Artinya : “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”(Q.S Al-Isra’: 53)
Ayat-ayat yang telah dibacakan tadi merupakan pengingat bagi kita supaya senantiasa menjaga ucapan kita. Tidaklah yang keluar dari mulut kita melainkan kebaikan, minimal, jika kita tidak bisa mengucapkan kebaikan, maka lebih baik diam. Jangan sampai ucapan yang keluar dari lisan kita malah menyakiti hati orang lain. Ingatlah pesan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kita semua:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
Artinya : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam.” (Hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Jangan sampai perkataan kita yang tidak baik kepada orang lain membuat kekacauan di tengah-tengah masyarakat dan merusak hubungan harmonis yang telah tumbuh dan terpelihara di dalamnya. Berkata-kata apa saja boleh, asalkan jangan berlebihan sehingga nantinya ucapan kita tidak dapat disaring dan perkataan buruk pun mengarah kepada orang lain, akhirnya hal itu menimbulkan kerusakan dan penyakit hati, baik bagi orang yang berbicara maupun mendengarnya. Tentunya, ucapan yang tidak baik merupakan akhlak yang tercela dan dapat
Komentar
Posting Komentar